Semarang -
Meski menjadi zona merah kasus virus Corona atau COVID-19, masyarakat Kota Semarang tetap antusias berolahraga dan justru menimbulkan keramaian. Sejumlah petugas pun bakal disiagakan di titik keramaian massa, seperti di Simpang Lima dan Kota Lama Semarang.
"Sebenarnya CFD belum ada, dampak dibukanya (dilonggarkan) olahraga. Tak henti-hentinya Disporapar mengimbau tak boleh kerumun. Ini menjadi catatan akan ditambah petugas lagi, mungkin antusiasnya luar biasa," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dimintai konfirmasi lewat telepon, Selasa (16/6/2020).
"Kami juga imbau kepada masyarakat yang sudah diberi keleluasaan di bidang olahraga, mestinya bisa pengamanan diri masing-masing agar tidak nambah kasus lagi," kata wanita yang akrab disapa Ita itu.
Dia lalu menuturkan angka kasus Corona di Semarang sempat meningkat drastis karena masifnya rapid test dan swab test pada pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) jilid 2 dan 3.
"Untuk Pemkot, Pak Wali Kota memang tugaskan Dinkes swab-swab terus. Kenapa (kasus Corona) tinggi? Karena swab di semua lini, pasar, Pemkot, swalayan, sehingga memang dengan adanya tes kelihatan klaster-klasternya," ucap Ita.
Ita menjelaskan jumlah kasus positif Corona di Kota Semarang berdasar web https://siagacorona.semarangkota.go.id pada Kamis (11/6) pekan lalu sebanyak 256 kasus. Namun, per hari ini menunjukkan tren penurunan menjadi 236 orang.
"Semoga ini bisa turun terus," terangnya.
Komentar
Posting Komentar